Oro Oro Dowo (kecklojen.malangkota.go.id) – Apa yang diinstruksikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji terhadap jajarannya, terutama para lurah untuk terus menekan angka stunting di tiap kelurahan berjalan optimal. Dalam waktu singkat, angka stunting dapat ditekan secara signifikan dan terus berproses. Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Malang itupun memerintahkan agar berbagai pihak bergerak bersama untuk menekan stunting.
Wali Kota Malang pun memberikan apresiasinya kepada para lurah di wilayah Kecamatan Klojen dalam rangkaian kegiatan Sambang Warga di Kantor Kelurahan Oro-oro Dowo Kota Malang, Jumat (16/06/2023). Pihaknya mengajak para lurah dan camat agar terus berpacu untuk menekan angka stunting ini hingga mencapai titik nol.
Seperti halnya di wilayah Kelurahan Gading Kasri, beberapa waktu lalu jumlah anak yang berpotensi stunting sebanyak 40, dan setelah dilakukan intervensi, saat ini tinggal 16 anak. Jumlah ini akan terus berkurang dengan dilakukannya berbagai langkah nyata.
Lurah Gading Kasri, Rendra Kurnia Wardana S.STP MM mengatakan jika pihaknya menggandeng berbagai pihak dalam program ini. Dia mencontohkan, keterlibatan karang taruna, kader posyandu, Babinsa dan Babhinkamtibmas sangat luar biasa sehingga angka stunting dapat ditekan dalam waktu singkat.
“Dalam waktu dekat atau hingga akhir bulan ini kami setidaknya bisa menargetkan anak yang berpotensi stunting itu kurang dari lima dan bahkan habis sama sekali,” ungkapnya.
Pernyataan senada disampaikan Lurah Oro-Oro Dowo, Solikin SE. Menurutnya, pemberian makanan bergizi, pendampingan dari tenaga kesehatan, ahli gizi dan keterlibatan TNI-Polri sejauh ini sangat efektif. “Dari berbagai upaya yang kami lakukan, angka stunting yang sebelumnya sebanyak 25 anak, kini menjadi 16 anak. Kami akan terus menekan angka itu seminim mungkin,” ucapnya.
Tak jauh berbeda dengan Lurah Gading Kasri dan Lurah Oro-Oro Dowo, Lurah Klojen, Waluyo Safari, SE, MM juga melakukan hal yang serupa. Dikatakannya, seluruh elemen masyarakat digerakkan dalam upaya menekan angka stunting ini. “Hasilnya signifikan, dimana angka stunting yang sebelumnya 27 anak kini sudah 16 anak. Ini berkat kebersamaan dan kepedulian semua pihak, maka saya ucapkan terima kasih atas capaian ini,” tukasnya.
Penurunan angka stunting yang signifikan ini juga terjadi di sejumlah kelurahan di wilayah Kecamatan Klojen lainnya. Seperti di Kelurahan Penangggungan dari angka 33 kini menjadi 19 anak, di Kelurahan Kasin dari 41 anak menjadi 31 anak, di Kelurahan Samaan dari 31 anak menjadi 20 anak. Di Kelurahan Bareng dari 60 menjadi 49 anak, di Kelurahan Sukoharjo dari 36 menjadi 23 anak, dan di Kelurahan Rampal Celaket dari 15 anak menjadi 10 anak. (say/yon)