Berita Kecamatan

Ngombe Edisi 8 : Giliran Warga Klojen Utarakan Uneg- Uneg Problem jalan Berlubang dan Drainase

Pengaduan terkait problem infrastruktur banyak disampaikan dalam acara Ngobrol Mbois Ilakes (Ngombe) di Kecamatan Klojen, kemarin (21/5). Seperti aduan terkait jalan berlubang dan drainase. Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Gadingkasri Wahyudi menuturkan, ada dua titik jalan berlubang di wilayahnya. Yakni di Jalan Zainul Arifin dan di depan Pasar Besar Malang.”Karena ini merupakan jalan dipusat perekonomian, kami berharap bisa segera dilakukan perbaikan, terangnya. Selain jalan berlubang Wahyudi juga menyampaikan keluhan terkait tutup gorong-gorong yang hilang. Itu terjadi di Jalan Kawi Atas.

Sementara itu, Anggota LPMK Kelurahan Samaan Andre mnenuturkan, drainase di Jalan Jaksa Agung Suprapto tepatnya di dekat Mie Bakar Celaket penuh dengan sampah ketika hujan deras, terjadi banjir setinggi betis hingga lutut orang dewasa. “Kami sudah melakukan gerakan angkut sampah dan pembuatan biopori, tapi belum bisa mengatasi genangan. Mungkin bisa di bantu dengan normalisasi drainase”‘ kata Andre. Dia menambahkan, pihaknya juga meminta ada bantuan pompa air. Agar ketika ada genangan bisa segera diatasi warga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Drs. R. Dandung Djulharjanto, MT memastikan bahwa pihaknya bakal menindaklanjuti aduan jalan berlubang dan drainase itu. Kemarin, tim dari Pemkot Malang langsung melakukan survei. Dan, segera memperbaiki infrastruktur yang bermasalah.

“Tim jalan berlubang saat ini memang fokus perbaikan jalan di Kecamatan Klojen.Kami usahakan maksimal dua hari sudah ada perbaikan,” kata Dandung. Terkait drainase di Jalan Agung Suprapto, dari survei DPUPRPKP, diketahui bila sedimentasi sampah di sana sudah mencapai 80 persen. Sehingga, dalam waktu dekat pihaknya melakukan normalisasi drainase. “Jadi kapasitas drainase di sana hanya 20 persen. Kami akankerja bakti bareng masyarakat dalam waktu dekat” beber Dandung.

Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menyebut bila itu merupakan agenda Ngombe yang kedelapan. Sejak awal, program itu ditujukan untuk menyerap aspirasi masyarakat. “Dengan Ngombe ini kami harap komunikasi lebih baik lagi. Agar program dan keinginan masyarakat tidak terputus, kata dia.

Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM menekankan, semua yang menjadi keluhan warga dipastikan menjadi catatan perangkat daerah (PD). Selanjutnya, akan dilakukan pemantauan secara berkala. “Kami sengaja membuat acara Ngombe ini secara informal, biar masyarakat lebih nyaman dan enjoy. Akhinya bisa mengutarakan apa yang menjadi keluhan dengan leluasa,” pungkasnya.