KLOJEN – Pemerintah Kota Malang melaui Kecamatan Klojen menggelar Jagongan Seduluran dengan tema “Merajut Harmoni menuju Kota Malang Bermartabat”.
Kali ini mengambil tempat di Balai RW XI Jl Basuki Rachmat Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen kota Malang ini, Jagongan dihadiri Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Dr Leonardus Simarmata S.Sos S.IK M.Hum, Walikota Malang Sutiaji, Dandim 0833 Kota Malang Letkol Inf Tommy Anderson, Camat Klojen Heru Mulyono, Komponen Masyarakat serta warga yang tinggal di RW XI Kelurahan Kauman Kecamatan Klojen, Kota Malang. Rabu (4/3/2020).
Acara dimoderatori Sekda Pemkot Malang Drs Wasto SH MH, Jagongan seduluran wilayah Kecamatan Klojen tersebut digelar untuk mendapat masukan dari berbagai stakeholder sehubungan rencana pembangunan kawasan Kayu tangan Heritage. Dimana Kayutangan Heritage dimasukan sebagai tujuan destinasi wisata kota Malang karena bangunannya memiliki ciri khas rumah yang berarsitektur kolonial Belanda.
Dengan digelarnya jagongan diwilayah tersebut, ternyata masyarakat menunggu realisasi pembangunan Koridor Kayutangan menjadi kawasan Kampung Heritage di Kota Malang. Meskipun belum terealisasi secara signifikan, Wali Kota Malang Drs H Sutiaji memastikan di akhir 2020 Koridor Kayutangan sudah naik kelas. Artinya, Koridor Kayutangan akan dibuat menjadi kawasan heritage bernilai wisata nasional dan internasional.
Sutiaji menjelaskan, pembangunan Koridor Kayutangan yang dibuat menyerupai koridor Braga di Bandung dan Malioboro di Jogjakarta ini tidak akan meninggalkan potensi lain yang ada didalamnya. Yakni memberdayakan masyarakat sekitar yakni warga Kampung Kayutangan sendiri.
Sutiaji menjelaskan konsep yang akan diterapkan nantinya adalah mempercantik seluruh kawasan Kayutangan hingga masuk ke dalam kampung, Serta nanti hari akan ada kegiatan. Musik di satu hari, atau karya-karya seni lukis di hari lainnya. Warga juga kami ajak menyediakan jajan, kuliner yang khas Malang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Walikota Malang Sutiaji juga menjelaskan untuk pembangunan fisik selanjutnya adalah mengembangkan koridor di 3 tahap utama. Mulai dari PLN sampai Bank BCA adalah koridor pertama, kemudian dilanjut koridor kedua dari Bank BCA hingga Toko Siswa dan seterusnya hingga ketiga sampai di Sarinah.
Pelebaran pedesrtain di dua sisi 2 meter akan menjadi perombakan awal fisik. Disana orang nantinya akan menikmati kawasan Kayutangan dengan berjalan kaki.
“Monggo jika ada yang juga bisa dibangun dan disarankan kami membuka terus ide yang masuk. Untuk perkembangan kayutangan bersama,” pungkas Sutiaji.