Kecamatan Klojen – Pemerintah Kota Malang mengapresiasi dan memberi dukungan penuh atas digelarnya festival ‘Klampok Kasri Jaman Biyen’ yang dihelat mulai tanggal 28-31 Desember 2022. Acara yang dibuka oleh Wakil Wali Kota Malang, Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko ini menyuguhkan berbagai makanan, jajanan, minuman, produk kerajinan dan seni budaya ala jaman dahulu atau jaman kuno. Festival ini juga dimeriahkan oleh peragaan busana dari bahan daur ulang. Seperti serabi, gulali, nasi jagung dan kesenian terbangan. Rabu (28/12/2022).
Camat Klojen, Drs. Heri Sunarko, M.Si menyebut bahwa Kelurahan Gading Kasri menjadi kelurahan ketujuh yang menyelenggarakan program penguatan ekonomi pasca pandemi, infrastruktur dan kesehatan. Enam kelurahan lainnya sudah menyelenggarakan terlebih dahulu.
“Ini kelurahan ketujuh dari 11 kelurahan. Warga mengupayakan mengisi situasi pasca pandemi dengan kegiatan gebyar UMKM,” ujar Heri.
Heri mengatakan bahwa kegiatan KJB menjadi salah satu tujuan wisata di Kota Malang. Bahkan kegiatan tersebut telah masuk kalender wisata.
“Maka dari itu, Warga harus siap menerima wisatawan,” terangnya.
Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko usai membuka acara tersebut mengatakan bahwa festival yang diinisiasi warga kampung Kelampok Kasri, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen ini layak ditiru atau diduplikasi kampung lain.
Menurutnya, dari acara seperti ini dapat mendongkrak ekonomi masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah yang berawal dari sebuah kampung. “Warga kampung ini sangat guyub dan mempunyai berbagai kreativitas yang patut diacungi jempol,” jelas Bung Edi.
Di kampung ini, terang pria berkacamata itu, pada dasarnya mempunyai potensi cukup tinggi. Mayoritas warganya kreatif dan berbagai usaha rumahan berkembang sudah lama. “Ini pertama kali dan kelihatan betul bahwa ini adalah inisiatif warga walaupun ini juga program yang kita harapkan berjalan di tiap kelurahan untuk menguatkan daya saing kelurahan dan membangkitkan ekonomi pasca pandemi,” ungkapnya.
Agar berbagai produk warga ini memiliki daya saing, Bung Edi menegaskan, Pemkot Malang memberi dukungan penuh. Seperti pengurusan izin usaha gratis dan menginstruksikan dinas terkait untuk memasukkan produk-produk berkualitas ke dalam e-katalog. Sehingga akan turut membantu warga dari sisi pemasaran. “Untuk menguatkan modal usaha, akses ke perbankan pun dipermudah dan Pemkot Malang siap memfasilitasi,” tegasnya.
Selain itu, kata Bung Edi, di kampung ini juga daya tarik dan sejarah besar yaitu dengan ada Pesantren Gading yang berdiri sejak zaman penjajahan. “Kala itu pesantren ini menjadi salah satu pusat perjuangan para pejuang bangsa, khususnya kaum kiai untuk mengusir penjajah,” pungkasnya.