Kecamatan Klojen menggelar Apel rutin dihalaman kantor Kecamatan Klojen, Selasa (27/12) ini berbeda dari biasanya.
Mewakili Wali Kota Malang, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Malang, Ida Ayu Made Wahyuni hadir untuk memimpin apel sekaligus menyerahkan penghargaan kepada kelurahan dengan serapan anggaran yang paling tinggi di Kecamatan Klojen.
Adapun serapan anggararan paling tinggi diraih oleh Kelurahan Oro Oro Dowo mencapai 99,45 persen.
Diikuti dengan Kelurahan Rampal Celaket dengan serapan setinggi 99,34 persen. Kemudian Kelurahan Samaan dengan serapan 99,03 persen. Berikutnya secara berurutan ada Kelurahan Penanggungan, Kelurahan Kasin dan Keluran Kauman yang mempunyai serapan sekitar 98 persen.
“Dari 11 kelurahan di Kecamatan Klojen itu saya lihat rata-rata sudah 90 persen ke atas. Kalau di rata rata kan dengan 11 kelurahan itu 95 persen. Ini tentu membanggakan karena mereka sudah bisa merencanakan kegiatan itu dengan baik. Yang penting nanti bagaimana SPJnya mencapai kata akuntabel. Sehingga serapan tinggi dan pertanggung jawabannya juga benar,” terang Ida usai menyerahkan penghargaan.
Melihat serapan yang bagus ini, Ida bersyukur hal tersebut menjadi sesuai dengan harapan Wali Kota Malang yang mengharapkan serapan minimal sebesar 95 persen. Meski penghargaan tidak berupa materi atau uang tunai, namun penghargaan seperti ini bisa memperkuat kerja sama antar kelurahan hingga kecamatan. Ida terkesan dengan adanya kegiatan penghargaan seperti ini karena di kecamatan lain belum dilakukan hal serupa.
“Sekarang bagaimana kita menyebarkan virus kebaikan ini bagi kecamatan lain. Apresiasi dengan bentuk penghargaan, piagam dan piala itu sudah membuktikan bahwa pimpinannya aware dan peduli,” ujar Ida.
Pemberian penghargaan seperti ini merupakan inovasi dari Kecamatan Klojen dalam rangka menggenjot serapan anggaran. Sebab hal itu merupakan salah satu kriteria pencapaian target kinerja.
Apabila serapan maksimal, tingkat pelayanan dan efektifitas kerja berjalan baik. Apabila serapan rendah, berarti patut dipertanyakan bagaimana kinerjanya.
“Apalagi kalau kecamatan dan kelurahan kan basisnya kepada masyarakat langsung. Ini adalah bentuk upaya saya bagaimana memberikan semangat pada teman teman lurah untuk bisa berkompetisi secara positif,” tutur Camat Klojen Heri Sunarko.
Selain itu, pemberian penghargaan ini agar anggaran yang diturunkan bisa benar benar berdampak positif terhadap pembangunan. Baik fisik maupun non fisik di tingkat kelurahan. Dengan pemberian penghargaan seperti ini juga terbukti tingkat serapan makin meningkat seiring berjalannya waktu.
“Awalnya dulu itu lesu. Kompetitifnya antar kelurahan itu kurang. Mereka sudah bisa mengangkat serapan mereka yang sebelumnya ‘kepala 8’ (80 persenan) sekarang sudah 9 semua (90 persen, red),” ungkap Heri.
Heri berharap dengan upaya seperti ini, juga bisa makin mempererat hubungan ‘batiniyah’ antara kecamatan dan kelurahan. Timbul rasa saling membantu dan memiliki sehingga pada akhirnya memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. “Terus kembangkan inovasi prestasi terutama percepatan pelayanan kepada masyarakat. Jangan menunda apapun layanan kepada masyarakat. Utamakan, hukumnya ‘fardhu ain’. Berkali kali saya tegaskan seperti itu,” tutupnya.