Kelurahan Klojen membahas secara khusus sederet program usulan masyarakat di wilayah Kelurahan Klojen dalam musyawarah rencana pembangunan daerah (musrenbang) tingkat kelurahan tahun 2022, di aula kelurahan Klojen (Kamis, 20/1/2022).
Camat Klojen Drs. Heri Sunarko M.Si saat memaparkan materi Peran dan Partisipasi Masyarakat Dalam Musrenbang menyampaikan bahwa dalam usulan Musrenbang diupayakan lebih fokus kepada pembangunan non fisik karena mengacu pada 3 komitmen Pemkot Malang dalam usulan Musrenbang di kelurahan.
Heri menyebut, tiga komitmen Pemkot Malang yakni kesehatan, ekonomi dan infrastruktur.
“Usulan Musrenbang ada fisik dan non fisik. Saya sampaikan, di kelurahan sebaiknya merujuk 3 komitmen Pemkot Malang. Yaitu kesehatan, ekonomi dan infrastruktur,” kata Heri Sunarko.
Sementara itu, Lurah Klojen Nanang Taufik Hidayat menyampaikan, total usulan pembangunan di Kelurahan Klojen tersebut sebanyak 123 usulan terbagi atas 60 persen atau 79 program fisik. Sedangkan sisanya, 40 persen atau 44 lainnya, adalah program non-fisik.
“Sebagian besar usulan fisik di kelurahan kami itu adalah pembuatan vertikal garden, pembuatan gorong-gorong, pavingisasi, perbaikan saluran, dan lainnya,” ujarnya.
Nanang menjelaskan, usulan-usulan ini telah disesuikan dengan konsentrasi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang saat ini. Yakni, bidang kesehatan, peningkatan ekonomi melalui UMKM, dan sarana prasarana penanggulangan banjir.
Karena itu, sebagian besar dalam kamus usulan di wilayah Kelurahan Klojen berkaitan dengan penanaganan banjir. Misalnya pembuatan gorong-gorong, drainase, hingga sumur resapan.
“Harapan kami sesuai kamus usulan ini. Mudah-mudahan minimal dapat mengurangi banjir yang ada di wilayah Klojen. Soalnya, ada beberapa titik yang kalau hujan pasti banjir. Di antaranya di depan BCA Jl Agung Suprapto itu, depan pasar Jl Trunojoyo, dan di Jl Tamrin,” jelasnya.
Pihaknya optimistis semua usulan pembangunan di wilayah Kelurahan Klojen bisa terakomodasi dan diwujudkan. Tentu saja dengan mengikuti skala prioritas yang diterapkan oleh Pemkot Malang.
“Kami optimistid ini akan terakomodasi. Nanti kan kota punya mapping, mana daerah yang rawan banjir dan itu disesuaikan usulan kita di tingkat kota,” tandasnya.