Berita Kecamatan

Jamu Penambah Nafsu Makan Tekan Stunting

KECAMATAN KLOJEN – Inovasi jamu penambah nafsu makan dari Kelurahan Gadingkasri mendapat sukses besar. Sebab, terbaru, jamu produksi dari Jeng Yuli, UMKM asal Kelurahan Gadingkasri, terbukti secara nyata membantu secara signifikan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.

Lurah Gadingkasri Rendra Kurnia Wardana mengungkapkan, efektifitas minuman jamu bercita rasa ramah anak ini sangat terasa setelah mampu menuntaskan separuh dari jumlah total kasus stunting di Kelurahan Gadingkasri.

“Di Kelurahan Gadingkasri ada sekitar 30 penderita stunting yang kemudian kami intervensi, Alhamdulillah ini infonya berkurang separuh sekitar 16 penderita. Yang kemudian terus kami intervensi hingga hasilnya nanti nol,” ungkap Rendra kepada Malang Posco Media kemarin.

 

Jamu penambah nafsu makan itu menurutnya diberikan kepada para penderita stunting tiap kali pelaksanaan posyandu. Makanan tambahan berupa jamu ini merupakan bagian dari inovasi Rumah Pelita (Rumah Pemulihan Gizi dan Balita) serta Gerus Stunting (Gerakan Sedekah Seribu) pengentasan stunting yang diinisiasi TP PKK Kelurahan Gadingkasri.

 

Tiap kader posyandu akan memberi makanan tambahan itu agar balita balita itu bisa tumbuh kembang dengan sehat sehingga terentas stunting.

“Nanti diamati tumbuh kembangnya oleh para kader dan dilombakan dalam lomba balita sehat. Berbagai strategi dan inovasi kami akan memberikan manfaat kepada masyarakat luas terkait alternatif semacam kolaborasi dan sinergi untuk pengentasan stunting,” tegas Rendra.

Sementara itu, Camat Klojen Heri Sunarko mengungkapkan, atas terbuktinya kemanjuran jamu penambah nafsu makan tersebut, pihaknya akan memasifkan distribusi jamu itu ke kelurahan lain se Kecamatan Klojen. Tujuannya agar masalah stunting di sekup Kecamatan Klojen bisa segera tuntas.

“Saya akan bawa ke semua kelurahan se Kecamatan Klojen. Saya kenalkan jamu ini, dengan begitu produk UMKM ini juga bisa jalan. Produksinya tentu akan ditambah dan ini otomatis akan menggerakkan UMKM di wilayah. Jadi kalau dikolaborasi, ini bagus sekali,” beber Heri.

Menurut Heri, pengembangan inovasi seperti ini sangat penting untuk program pengentasan stunting. Pasalnya, masalah stunting akan makin efektif bila dilakukan efektif dan inovatif. Maka dari itu, ia pun terus mendorong inovasi atau terobosan seperti ini.

“Termasuk saya mendorong untuk menginovasikan ada tanaman nutrisi superfood yaitu kelor. Ini bisa dikembangkan, saya harapkan tidak terpancang kepada makanan yang sudah ada. Ini bisa dikembangkan,” harap Heri.