BeritaBerita Kecamatan

Rumah Ibadah Bergerak Inovasi yang Cemerlang, Camat Klojen : Masjid Sebagai Tonggak Dalam Penanggulangan Covid-19

Camat Klojen Drs. Heri Sunarko bersama Tim Rumah Ibadah Bergerak (RIB) melakukan peninjauan dimasjid percontohan program Rumah Ibadah Bergerak (RIB), Masjid Al-Fatah Ali, Jumat (10/9/2021).

Ketua Takmir Masjid Al-Fatah Ali Prof Dr Ir H Mohammad Bisri menyampaikan, jika Masjid Al-Fatah Ali merupakan masjid yang pertama kali menjadi pilot project. Di sini, takmir masjid berkolaborasi dengan masyarakat dan seluruh unsur lainnya untuk bersama menangani Covid-19. Bahkan, pihak masjid kemudian membentuk Tim Pelaksana masjid Al-Fatah Ali peduli Covid.

“Tujuannya hanya satu, kemandirian kesehatan warga. Kalau warga tau bagaimana menangani covid-19 secara benar, kedepannya tentu tidak akan merepotkan tetangga maupun pemerintah,”jelanya.

Di dalam RIB, tentunya terdapat upaya-upaya dalam menanggulangi penyebaran Covid-19. Salah satunya dengan memberikan pemahaman dan cara cara berikhtiar melawan Covid-19 melalui ngaji Covid-19. Dijelaskannya Bisri, terdapat dua ikhtiar, yakni ikhtiar batin dan ikhtiar dhohir.

Sementara itu, Camat Klojen Drs. Heri Sunarko mengapresisasi adanya program Rumah Ibadah Bergerak (RIB) yang diinisiasi Direktur Jatim Times Network Lazuardi Firdaus bersama sejumlah komunitas di Malang Raya. Hal ini diungkapkan pria yang juga Katua Kwarting Cabang Pramuka Kota Malang dikala diundang dalam peninjauan Tim RIB ke Masjid Percontohan program RIB Masjid Al fatah Ali.

Dijelaskan Heri, RIB merupakan sebuah inovasi yang cemerlang. Hal ini lantaran membalikkan sebuah keadaan 380 derajat, dimana masjid dijadikan tempat sebagai tonggak dalam penanggulangan Covid-19, Masjid bukan lagi ditakuti sebagai lokasi yang dianggap menjadi cluster penyebaran Covid-19.

Lebih lanjut dijelaskannya, jika gerakan RIB berjalan masif dan terus konsisten, tentunya hal tersebut akan menjadi impact sangat bagus. Bahkan, tak lagi menjadi program dari sebuah daerah semat, namun bisa menjadi program nasional.

“kalau sudah bisa digerakkan bersama diawali komunitas muslim ke komunitas lain. Jadi kekuatan baru tanpa melihat agamamu apa, sinergisitas yang sangat luar biasa sekali. Akan jadi langkah nasional. Kalau jadi langkah nasional dari bumi Arema akan bisa menjadi progran yang luar biasa di nasional,” tuturnya.

Ke depan, di katakan Heri pihaknya akan menggerakkan lurah untuk menghimbau kepada warganya dan agar tempat-tempat ibadah yang ada diwilayahnya untuk ikut bergerak.Sehingga, program ini nantinya tak hanya insidetil saja namun terus dilakukan secara berkelanjutan.

“Semua kelurahan lain ikut bergerak. Saya satu juta persen mendukung, harus terus berlanjut jangan hanya insidentil, Bagaimana menjadikan RIB pusat sumber dari pemberdayaan. Tak melihat agama tapi bagaimana menghadapi Covid ini,” paparnya.

Sementara itu, dalam program RIB, juga terdapat penempelan stiker disetiap rumah yang juga membantu pemerintah atau pihak terkait dalam melakukan pendataan masyarakat yang sudah di vaksin. Penempelan stiker ini telah diterapkan di kawasan RW. 4 Kelurahan Penanggungan.

“Stiker ini juga menjadi inovasi dan ide yang bagus. Sebagai informasi warga yang sudah maupun belum divaksin, ini akan bagus sekali jika dilakukan secara meluas, bisa dicontoh untuk tempat lain,”pungkasnya.